Berbicara tentang Indonesia maka kita akan berbicara tentang sebuah market bisnis yang besar. Berdasarkan data sensus penduduk terakhir menunjukan bahwa negara kita ini sudah dihuni oleh sekitar 270 juta lebih manusia.
Dari jumlah yang banyak itu, gak heran kalo bermunculan para Pelaku Bisnis UMKM yang tersebar dari kota hingga pelosok desa.
UMKM Daerah
Sayangnya beberapa UMKM yang di daerah, sedang kesulitan untuk bisa bersaing di era sekarang. Sebab mereka tidak memanfaatkan teknologi untuk mencakup pasar yang luas tadi. Untuk itu mereka perlu yang namanya edukasi seputar Digitalisasi Marketing.
Melalui digitalisasi marketing, bisa dijamin bahwa bisnis UMKM akan lebih tahan banting!
Gak percaya? Simak salah seorang pelaku UMKM yang sukses karena digitalisasi marketing ini ya!
Ada teman saya sebut saja si A. Dia berjualan warung nasi di daerah strategis yang dekat dengan perkantoran, kampus, dan pusat perbelanjaan.
Menu yang Ia tawarkan sebenarnya sederhana seperti masakan rumahan, namun karena harganya yang pas di tangan pekerja dan mahasiswa maka warung makan ini pun bisa dikatakan ramai sekali ya.
Hampir tiap hari, puluhan porsi makanan dan lauk bisa terjual banyak, bahkan ludes. Sehingga pendapatan yang didapat pun cukup stabil untuk memutar operasional bisnis.
Tapi namanya bisnis memang selalu sulit ditebak. Di awal tahun 2020, Covid-18 pun melanda Indonesia. Otomatis hal ini pun memberikan tantangan sendiri bisnis UMKM yang Ia kelola.
Para pelanggan yang mayoritas pekerja kantoran dan mahasiswa, tidak bisa lagi makan di sana karena adanya pembatasan aktivitas. Kuliah jadi di rumah aja, begitupun dengan para pekerja yang harus WFH pada masanya.
Soal penghasilan?
Jangan tanya, warung makan si A ini langsung terjun bebas. Karena minimnya pembeli, bahan baku yang belum diolah jadi cepet basi. Ia sangat terpukul dengan adanya COVID ini. Bisnisnya pun hampir bangkrut karena kurangnya pemasukan.
Kondisi ini pun sempat membuat si A ingin menyerah pada bisnis yang Ia rintis dengan susah payah. Hingga kemudian Ia berpikir keras dan melihat sebuah peluang.
Selama Ia membuka warung makan, karena banyak pembeli langsung Ia merasa tidak butuh untuk menjual secara online. Tapi di kondisi seperti ini, Ia baru berpikir untuk memulai Digitalisasi Marketing pada bisnis UMKM nya.
Ia pun mulai bertanya pada resto yang buka online, belajar tentang cara daftarnya, hingga pengelolaannya. Setelah paham Ia pun memberanikan diri untuk beradaptasi dengan kondisi, dan memulai digitalisasi dengan cara.
Gabung Platform Digital
Ia mendaftarkan warung nasinya di aplikasi pengantar makanan seperti GoFood dan GrabFood. Ia juga berimprovisasi pada bisnis UMKM-nya dengan memberikan promosi.
Aktif di Media Sosial
Tanpa memikirkan kata orang, Ia buat IG untuk warung nasi miliknya. Agar orang lebih banyak tahu tentang makanan apa yang Ia jual.
Inovasi Menu
Ia mengurangi menu yang memrlukan bahan makan yang cepat basi, beralih dengan menu instan dan bahan yang lebih mampu bertahan lama.
Berkolaborasi dengan Pelanggan
Ia pun memanfaatkan pelanggan loyal untuk mempromosikan dagangannya di grup WA pekerja dan mahasiswa, serta memberikan info bisa pesan online dan gratis antar.
Ibarat kata pepatah, usaha tidak menghianati hasil maka seluruh effort yang Ia lakukan tadi berbuah manis.
Hari demi hari banyak pesanan online masuk untuk memesan makanan. Bahkan untuk radius tertentu, Ia lansung antar ke pelanggan setianya. Singkat cerita, berkat digitalisasi marketing bisnis UMKM yang Ia kelola jadi tahan banting!
Apa kiranya yang bisa kita pelajari dari kisah Pelaku Bisnis UMKM inspiratif ini? Kalian jawab di bawah ini :