Cara Membuat Infografis yang Menarik dan Informatif: Panduan untuk Pemula

Facebook
Twitter
LinkedIn
Threads
Facebook
Twitter
LinkedIn
Threads

Table of Contents

Bagaimana sebenarnya Cara Membuat Infografis yang Menarik dan Informatif? Di era digital yang serba cepat, perhatian orang semakin terbatas. Kita lebih mudah menyerap informasi visual daripada teks panjang. Itulah mengapa infografis menjadi salah satu media paling efektif untuk menyampaikan data kompleks dengan cara yang sederhana dan menarik. Bayangkan, alih-alih membaca laporan 10 halaman, audiens bisa memahami intinya hanya dalam satu gambar yang dirancang dengan baik.

Namun, membuat infografis yang benar-benar menarik dan informatif bukan sekadar menggabungkan gambar dengan teks. Ada seni dan strategi di baliknya. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah, mulai dari merencanakan konten hingga memilih desain yang tepat. Mari kita bagaimana Cara Membuat Infografis yang Menarik dan Informatif.

Apa Itu Infografis dan Mengapa Anda Membutuhkannya?

Infografis adalah representasi visual dari informasi, data, atau pengetahuan yang dirancang untuk menyampaikan pesan dengan cepat dan jelas. Bentuknya bisa berupa diagram, ilustrasi, atau gabungan teks dan gambar yang disusun secara kreatif.

Infografis sangat berguna karena:

  • Meningkatkan daya ingat: Otak manusia memproses visual 60.000 kali lebih cepat daripada teks.
  • Menyederhanakan informasi kompleks: Data statistik atau proses teknis bisa dijelaskan dengan lebih mudah.
  • Lebih mudah dibagikan: Konten visual lebih viral di media sosial dibandingkan teks biasa.
  • Memperkuat branding: Desain yang konsisten bisa meningkatkan pengenalan merek.

Dengan manfaat seperti ini, tidak heran infografis banyak digunakan dalam pemasaran, pendidikan, laporan bisnis, hingga kampanye sosial.

Langkah 1: Tentukan Tujuan dan Audiens

Sebelum mendesain, Anda harus jelas dulu: Untuk siapa infografis ini dibuat? dan Apa tujuannya?

Misalnya:

  • Jika target audiens adalah pelaku bisnis, gunakan data statistik dan grafik profesional.
  • Jika ditujukan untuk anak muda, tambahkan ilustrasi warna-warni dan bahasa yang santai.
  • Jika tujuannya edukasi, pastikan informasi akurat dan mudah dipahami.

Tanpa memahami audiens, infografis Anda bisa jadi tidak relevan atau bahkan membingungkan.

Langkah 2: Kumpulkan dan Saring Data

Infografis yang baik harus berbasis data yang valid. Jangan asal comot angka atau fakta tanpa sumber jelas. Beberapa cara mendapatkan data yang kredibel:

  • Gunakan penelitian dari lembaga terpercaya seperti BPS, WHO, atau Google Trends.
  • Jika membuat infografis bisnis, manfaatkan data internal perusahaan.
  • Hindari informasi yang terlalu teknis kecuali memang untuk audiens spesifik.

Setelah data terkumpul, pilah mana yang benar-benar penting. Terlalu banyak informasi justru akan membuat infografis terlihat berantakan.

Langkah 3: Pilih Jenis Infografis yang Tepat

Tidak semua infografis sama. Beberapa jenis yang populer:

Statistik – Fokus pada angka, persentase, dan grafik. Cocok untuk laporan bisnis atau riset pasar.

Proses – Menjelaskan langkah-langkah atau alur kerja, seperti “Cara Membuat Kopi yang Sempurna”.

Perbandingan – Membandingkan dua atau lebih produk, konsep, atau ide.

Timeline – Menampilkan urutan waktu, seperti sejarah perkembangan teknologi.

Pilih jenis yang paling sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

Langkah 4: Buat Sketsa dan Struktur Visual

Sebelum terjun ke software desain, buat dulu sketsa kasar di kertas. Tentukan:

  • Di mana judul akan ditempatkan?
  • Bagaimana alur pembaca (dari atas ke bawah atau berkelompok)?
  • Elemen visual apa yang mendukung (ikon, ilustrasi, foto)?

Struktur yang umum digunakan:

  1. Judul yang Menarik – Buat headline yang memancing rasa ingin tahu.
  2. Pembuka Singkat – Jelaskan konteks infografis dalam 1-2 kalimat.
  3. Body Konten – Susun informasi utama dengan hierarki jelas.
  4. Kesimpulan atau CTA – Ajakan untuk membagikan, mengunjungi website, atau langkah selanjutnya.

Langkah 5: Pilih Warna, Font, dan Gaya Desain

Palet Warna
Gunakan 2-3 warna dominan plus aksen. Tools seperti Coolors atau Adobe Color bisa membantu memilih kombinasi yang serasi.

Tipografi

  • Judul: Font bold dan mudah dibaca (misalnya Montserrat atau Poppins).
  • Body text: Font sederhana seperti Open Sans atau Roboto.
  • Hindari lebih dari 3 jenis font dalam satu desain.

Konsistensi Gaya
Jika menggunakan ilustrasi flat design, pastikan semua ikon seragam. Jangan campur ilustrasi kartun dengan gambar realistik.

Langkah 6: Gunakan Tools yang Tepat

Anda tidak harus mahir Photoshop untuk membuat infografis keren. Beberapa tools mudah untuk pemula:

Canva – Ribuan template siap pakai, drag-and-drop, gratis dengan fitur dasar.

Piktochart – Khusus infografis dan presentasi, cocok untuk data kompleks.

Venngage – Menawarkan banyak pilihan grafik interaktif.

Adobe Illustrator – Untuk yang ingin desain lebih custom (butuh sedikit keahlian).

Langkah 7: Sederhanakan dan Perhatikan Keseimbangan

Kesalahan umum pemula adalah ingin memasukkan terlalu banyak elemen. Ingat prinsip “less is more”:

  • Gunakan ruang kosong (white space) agar tidak terlalu padat.
  • Batasi teks, usahakan maksimal 150-200 kata untuk satu infografis.
  • Pastikan kontras warna cukup agar mudah dibaca.

Langkah 8: Tambahkan Sumber dan Branding

Jangan lupa mencantumkan:

  • Sumber data (misalnya “Sumber: Kemenkes 2023”).
  • Logo atau nama brand Anda jika untuk kepentingan promosi.
  • Link website/sosial media jika infografis akan dibagikan online.

Contoh Infografis yang Sukses

Salah satu infografis viral adalah “The History of the Internet” oleh Cyberpress. Desainnya menggunakan timeline dengan ikon kreatif, warna kontras, dan data penting yang dirangkum singkat. Hasilnya, infografis itu dibagikan ribuan kali di media sosial.

cara membuat infografis yang menarik dan informatif

Mulai Praktik Hari Ini!

Itu tadi artikel Cara Membuat Infografis yang Menarik dan Informatif. Membuat infografis yang menarik dan informatif memang butuh latihan, tetapi bukan hal mustahil. Kuncinya adalah: fokus pada audiens, pilih data relevan, dan pertahankan desain yang clean.

Yuk, coba buat infografis pertama Anda! Gunakan Canva atau Piktochart jika masih pemula. Bagikan hasilnya di media sosial dan lihat respon audiens. Siapa tahu, infografis Anda bisa jadi viral!

TRISNA LESMANA

INSIGHT LAINNYA